Your rating:
Ketika tiga pemuda berandal bersembunyi di toko kelontong tak berpenghuni setelah melakukan pencurian, sepucuk surat misterius mendadak diselipkan ke dalam toko melalui lubang surat. Surat yang berisi permintaan saran. Sungguh aneh. Namun, surat aneh itu ternyata membawa mereka dalam petualangan melintasi waktu, menggantikan peran kakek pemilik toko kelontong yang menghabiskan tahun-tahun terakhirnya memberikan nasihat tulus kepada orang-orang yang meminta bantuan. Hanya untuk satu malam. Dan saat fajar menjelang, hidup ketiga sahabat itu tidak akan pernah sama lagi..
Publication Year: 2020
No posts yet
Kick off the convo with a theory, question, musing, or update
Your rating:
Trigger Warning :
- mention of suicide
- mention of abortion
- car accident
- fire
- cancer
Buku ini mengisahkan tentang 3 pemuda yang bersembunyi di sebuah toko kelontong yang kosong setelah melakukan aksi pencurian. Cerita dimulai ketika kemudian ada sebuah surat yang masuk ke lubang surat di sana. Surat itu berisi cerita dari pengirim yang kemudian menanyakan nasihat kepada toko kelontong disana.
What i love about this book :
1. Cover bukunya yang simple (emang aku ini gampang tergoda sama buku yang punya cover bagus)
2. Konsep cerita yang sangat unik, dan juga ceritanya yang dibawakan menarik.
3. Setiap karakter yang ada di buku ini punya ceritanya masing-masing. Ini yang ngebuat pembaca mungkin akan relate sama beberapa kisah karakter itu.
4. Pesan moral yang disampaikan juga bagus banget.
5. Translasi buku ini juga enak dibaca (kadang aku gamau baca buku translate karna kadang suka jadi aneh, tapi yang ini bagus banget pokoknya)
What i don't like about this book :
1. Alur ceritanya yang maju mundur awalnya agak bikin bingung. Tapi setelah dilanjut ini yang bikin mindblown gitu sih, jadi sebenernya ga terlalu ngaruh juga.
Anyway, buku ini salah satu buku terbaik yang aku baca di tahun 2021. Buku ini juga mengajarkan kalau setiap orang itu punya ceritanya masing-masing. Terkadang orang-orang hanya ingin ceritanya di dengar oleh orang lain tanpa di hakimi.
Kita sering dengar bahwa sebenarnya orang-orang merasa bersyukur selama ada yang mau mendengarkan cerita mereka.