Jakarta Sebelum Pagi

Jakarta Sebelum Pagi

Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Enjoyment: Quality: Characters: Plot:

“Jam tiga dini hari, sweter, dan jalanan yang gelap dan sepi .... Ada peta, petunjuk; dan Jakarta menjadi tempat yang belum pernah kami datangi sebelumnya.” Mawar, hyacinth biru, dan melati. Dibawa balon perak, tiga bunga ini diantar setiap hari ke balkon apartemen Emina. Tanpa pengirim, tanpa pesan; hanya kemungkinan adanya stalker mencurigakan yang tahu alamat tempat tinggalnya. Ketika—tanpa rasa takut—Emina mencoba menelusuri jejak sang stalker, pencariannya mengantarkan dirinya kepada gadis kecil misterius di toko bunga, kamar apartemen sebelah tanpa suara, dan setumpuk surat cinta berisi kisah yang terlewat di hadapan bangunan-bangunan tua Kota Jakarta.


From the Forum

No posts yet

Kick off the convo with a theory, question, musing, or update

Recent Reviews

Your rating:

  • katleana
    Mar 25, 2025
    Enjoyment: Quality: Characters: Plot:

    0
    comments 0
    Reply
  • moilady
    Mar 15, 2025
    Enjoyment: Quality: Characters: Plot:

    Jujur, buku ini aneh, aneh banget. Buku dengan genre romance yang paling aneh yang pernah aku baca. Bukan aneh dengan konotasi negatif, tapi aneh yang bikin aku mikir, kok bisa kepikiran nulis buku kayak gini?

    Tapi, namanya juga Kak [a:Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie|5847500|Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie|https://s.gr-assets.com/assets/nophoto/user/u_50x66-632230dc9882b4352d753eedf9396530.png], kayaknya kalau gak bikin cerita dengan plot twist rasanya akan kurang.

    Dari awal sampai pertengahan menuju akhir mungkin ini bukan buku yang akan aku baca terus-menerus sampai selesai dengan cepat, karena aku sendiri butuh waktu yang lama banget buat selesaiin baca buku ini. Mungkin buatku pribadi, dari awal sampai pertengahan itu isinya biasa aja, sedikit bertele-tele yang gak bikin aku greget banget buat pengen selesaiin buku ini dengan cepat. Apalagi Emina yang jujur, buatku nyebelin banget. Kadang bikin aku kayak, apaan sih?

    Walaupun butuh waktu yang lama banget buat mencapai setidaknya bagian akhir dari cerita ini, aku cukup enjoy bacanya. Apalagi waktu sampai ke bagian ceritanya Pak Meneer. Aku lagi-lagi dibuat bengong kayak tukang keong yang hah heh hoh.

    Kak Ziggy lagi-lagi bisa bikin aku kaget sampai bingung dan heran karena ujung cerita yang bener-bener gak pernah terlintas dalam isi kepalaku. Apalagi dengan kisah cintanya Emina dan Abel yang beneran aneh tapi gak aneh. Maksudnya cara mereka ketemu dan proses mereka deket yang bikin aku mikir ini aneh banget, tapi selebihnya ketika mereka mengambil sebuah keputusan buat ke depannya, mereka kayak menggambarkan beberapa orang (termasuk aku) yang mungkin bisa relate?
    Semacam, yaudah kita jalanin aja dulu.

    Overall, bisa banget dibilang aku lumayan suka dengan buku ini dan gak aneh juga kalau banyak banget orang yang rekomendasiin dan suka juga sama buku ini termasuk teman-temanku.

    0
    comments 0
    Reply
  • saccro
    Mar 17, 2025
    Enjoyment: Quality: Characters: Plot:

    AKHIRNYA setelah countless rereads buku ini aku tulis ulasannya :D all i can say is that i loooooove this book. one of those which altered my brain chemistry—i digested a lot of feelings and emotions from this book. how it depicts modern loneliness in the most adorable (at least to me) and simple and raw way is immaculate. moreover this book became my comfort book because i kin emina :D gaya berceritanya ziggy juga selalu aku suka. konsisten dan selalu sama anehnya dari buku ke buku (aku selalu tunggu-tunggu adegan satu tokoh minta tokoh lainnya bacakan puisi, dan aku suka sekali yang di sini karena puisinya ada hubungan sama nama emina lalalala y sy name freak) dan iya i admit that the reason why abel fergani is literally my type because he speaks arabic— *gunshot*

    0
    comments 0
    Reply
  • View all reviews
    Community recs if you liked this book...