Mari tarik napas dulu dalam-dalam, lalu embuskan! HAH.

Aku beneran gak bisa berkata-kata lagi sama buku ini. [a:Rikako Akiyoshi|8295116|Rikako Akiyoshi|https://images.gr-assets.com/authors/1511247050p2/8295116.jpg]-sensei memang pandai dalam membuat pembacanya menerka ini dan itu tapi kemudian dipelintir lagi ke sana dan ke sini. Setelah baca buku ini aku betul-betul dibikin termenung, (aduh, apa, ya, sebutannya) pokoknya begitu.

Dari awal sampai pertengahan kita dibuat bisa mengalami isi pikir dari Mayuko, kemudian beralih ke sekitarnya yang gak ada habisnya bikin tercengang. Di mana, Mayuko ini menderita gangguan ingatan pasca kecelakaan yang menimpanya. Sehingga dia enggak bisa mengingat kejadian-kejadian yang udah dia lewati pasca kecelakaan itu. Tapi, dia bisa mengingat beberapa hal asalkan ada pemicunya. Kemudian suaminya, Mitsuharu menjadi sosok suami yang sangat-sangat menyayangi Mayuko tapi enggak bisa dipungkiri kalau Mitsuharu ini juga sosok misterius yang seolah menyimpan rahasia janggal selama cerita yang ada di buku ini.

Mayuko sendiri sebetulnya mengalami kecelakaan waktu dia kabur dari kejaran pembunuh berantai yang membunuh kedua orang tuanya. Sayangnya si pembunuh ini akhirnya dibebaskan karena hukuman yang lebih ringan, penyebabnya kondisi mental si pembunuh yang memang enggak bisa dibilang baik.

Sampai satu saat, Mayuko ini menyerahkan diri ke polisi dan 'mengaku' bahwa dia sudah membunuh tersangka pembunuhan kedua orang tuanya. Tapi sialnya, kekurangan dia di sini dalam soal ingatan jadi disalah gunakan oleh orang lain, yang mana kita dibuat menerka gak habis-habis siapa dalang dari 'pembunuhan' yang dilakukan Mayuko.

Belum lagi sosok Yuka yang ceritanya selalu bikin kaget, tapi kasihan, tapi juga agak bikin jengkel. Mungkin karena pekerjaan dia yang menjadi seorang polisi membuat dia harus objektif dalam menangani kasus.

Sepanjang cerita dari awal sampai pertengahan, aku dibuat yakin bahwa sebetulnya yang membunuh itu adalah orang terdekat dari Mayuko. Sampai akhirnya kasus pembunuhan itu berubah, aku masih yakin bahwa pelakunya adalah, orang itu. TAPI, ada yang sedikit janggal kalau dilihat dari jumlah sisa halaman yang masih bisa dibilang belum benar-benar sampai akhir, wkwkwkwkwk. Dan, akhirnya bener aja kalau pelakunya justru orang lain.

Duh! Perasaan aku beneran dibuat kacau, belum lagi ketegangan yang saat itu digambarkan betul-betul bisa bikin aku nahan napas karena sudah ada fakta yang sebenarnya pun, Mayuko masih lupa dengan fakta itu.

[b:Memory of Glass|48688651|Memory of Glass|Rikako Akiyoshi|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1572838455l/48688651._SX50_.jpg|74033837] ini seketika meluncur masuk ke dalam daftar favoritku.

Berhubung aku baca [b:Burning Heat|57369066|Burning Heat|Rikako Akiyoshi|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1615390723l/57369066._SX50_.jpg|89790537] lebih dulu, baru baca buku ini, orang bilang kedua buku ini ada kesamaan dalam bagian romansanya, dan aku setuju. Di kedua buku ini, selain mengceritakan plot twist yang bertubi-tubi, mereka juga sama-sama menceritakan bagaimana cinta seorang suami yang benar-benar tulus untuk istrinya, dan saking tulusnya, aku dibuat terharu, bahkan nyaris menangis setelah baca buku ini.

Mungkin kalau buku [b:Scheduled Suicide Day|35049954|Scheduled Suicide Day|Rikako Akiyoshi|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1493709039l/35049954._SX50_.jpg|56337056] ceritanya dibumbui cerita romansa yang manis, buku ini dibumbui cerita romansa tentang ketulusan. Bisa aku bilang, buku ini adalah perpaduan dari cerita penuh kasih sayangnya Scheduled Suicide Day dan kegilaan plot twistnya [b:Holy Mother|32450412|Holy Mother|Rikako Akiyoshi|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1475575260l/32450412._SX50_.jpg|53035916] yang bisa banget bikin kita melongo.

Selebihnya, 5★ buat buku ini.