Your rating:
Namanya Salva. Panggilannya Ava. Namun papanya memanggil dia Saliva atau ludah karena menganggapnya tidak berguna. Ava sekeluarga pindah ke Rusun Nero setelah Kakek Kia meninggal. Kakek Kia, ayahnya Papa, pernah memberi Ava kamus sebagai hadiah ulang tahun yang ketiga. Sejak itu Ava menjadi anak yang pintar berbahasa Indonesia. Sayangnya, kebanyakan orang dewasa lebih menganggap penting anak yang pintar berbahasa Inggris. Setelah pindah ke Rusun Nero, Ava bertemu dengan anak laki-laki bernama P. Iya, namanya hanya terdiri dari satu huruf P. Dari pertemuan itulah, petualangan Ava dan P bermula hingga sampai pada akhir yang mengejutkan. Ditulis dengan alur yang penuh kejutan dan gaya bercerita yang unik, sudah selayaknya para juri sayembara memilih novel Di Tanah Lada sebagai salah satu juaranya.
No posts yet
Kick off the convo with a theory, question, musing, or update
Your rating:
Content warning: cursing, violence, child abuse, physical abuse, suicide-issue.
Kami adalah belahan yang ditakdirkan untuk ditempatkan bersebelahan. Tidak bisa terpisah.
Mengenai buku ini, begitu banyak pelajaran yang bisa di ambil. Mengisahkan seorang gadis cilik yang bernama Salva yang bertemu dengan seorang anak laki-laki yang bernama P. Sebelum bertemu dan pindah lingkungan ke rusun Nero. Kehidupan Salva begitu indah. Salva anak yang pintar dia membawa kamusnya, kamus pemberian dari kakek Kia. Cerita tentang Salva ini saya seperti berkaca pada diri sendiri. Kehidupan keras yang harus di lalui nya setelah dia pindah ke lingkungan yang tidak dia kenali. Memilukan, bahkan menyakitkan bagi anak umur enam tahun itu. Buku ini, menguras emosi saya bercampur aduk dan membuat saya mengingat. Bahwa anak-anak masih membutuhkan kasih sayang walaupun kedua org tuanya mempunyai hubungan yang tidak bagus. Sebagai orang dewasa, kita masih harus belajar, menghadapi pola tingkah anak itu sungguh dengan kesabaran, butuh ketelatenan. Dan jangan menjadi egois untuk diri sendiri.