moilady started reading...
The Girl Who Fell Beneath the Sea
Axie Oh
moilady finished reading and wrote a review...
Membaca buku ini karena satu-dua orang yang mengatakan buku ini bagus dan direkomendasikan untuk dibaca, dan barulah aku mengerti kenapa mereka mengatakan buku ini bagus. Sebuah fiksi sejarah yang dikemas melalui pandangan seorang anak kecil─remaja tanggung yang menjalani hidupnya selepas kemerdekaan dan masa revormasi. Meninggalkan kota kelahiran menuju kota yang jauh berada nyaris ke arah timur Pulau Jawa sebagai pengungsi. Menjalani keseharian sebagai seorang anak republik menghadapi penjajah dengan pola pikirnya yang polos dan nakal selayaknya anak-anak pada umumnya. Dalam buku ini tidak ada kisah pertumpahan darah yang eksplisit, meski begitu masih ada perlawanan-perlawanan yang bisa dilakukan rakyat Indonesia pada masa itu. Termasuk perlawanan ia dan keluarganya meski tidak secara terang-terangan. Buku ini membawa aku kembali mengingat cerita para orang tua tentang bagaimana kondisi di kala itu, ketika bagaimana hendak sekolah hanya tinggal masuk sebab kepindahan, lalu bagaimana mereka yang diharuskan sekolah agama di setiap sore. Rasanya cukup rindu mendengar kisah-kisah kakek dan nenek atau mungkin ayah dan ibu jaman dahulu yang mana secara tidak langsung disuguhkan melalui buku ini. Selain dengan kisah kehidupan pada masa revolusi, buku ini juga menyuguhkan bagaimana jenakanya isi kepala si anak kecil, juga humor-humor sederhana yang disampaikan melalui bahasa yang cukup aku suka. Buku ini sebenarnya cukup bisa dibaca dalam sekali duduk, mengingat bukunya yang terbilang tidak terlalu tebal.
moilady finished a book
Medusa
Jessie Burton
moilady finished reading and wrote a review...
Salah satu buku yang terbilang tipis dan sangat bisa dibaca dalam sekali duduk. Awalnya tertarik dengan buku ini karena disebut-sebut sebagai buku yang sempat menghilang, mendapat penghargaan ternama di Belanda tapi tak pernah sampai diterbitkan menjadi sebuah buku. Dari buku ini, aku diajak melihat karakter seorang Winarta dan segala isi kepalanya. Seorang mahasiswa kedokteran yang tak sampai tuntas menyelesaikan pendidikannya dan bermimpi untuk melanjutkan studi di bidang seni, meskipun keinginan untuk alih haluan itu tidak pernah kesampaian sebab ketika dia dirawat sebagai salah satu pasien TBC, kabar mengenai meninggalnya kedua orangtua Winarta membuatnya segera kembali pulang. Sayangnya, ketika pulang ia justru mendapati segala sesuatunya telah hilang. Orangtua yang dibunuh oleh tentara musuh, pun kehidupan sebelumnya yang aku simpulkan terbilang berkecukupan. Kehilangan orangtuanya seolah menjadi titik balik kehidupan Winarta yang justru memilih untuk bergabung dalam sebuah laskar perjuangan. Menariknya, kisah hidup Winarta ini tidak berhenti sampai dengan masa Agresi Militer Belanda II, melainkan berlanjut hingga isu pemberontakan PKI yang mana membuat keinginan membunuhnya seolah kembali terbakar. Namun, meski begitu, Winarta seolah kerap kali dilanda kejenuhan dalam hidupnya. Seolah-olah ia hidup tanpa ada tujuan pasti. Seperti terombang-ambil diatas ombak. Entah dari sisi rencana hidup, kehidupan pribadi mengenai percintaan, maupun hal-hal lain. Seperti seseorang yang terpapar trauma yang terlalu lama. Mungkin bisa jadi isi kepalanya memang akibat trauma mendalam yang dia rasakan, atau mungkin juga tidak? Yang pasti buku ini cukup bisa dinikmati meskipun akhir dari buku ini memberi kebebasan pembaca untuk menyimpulkan sendiri ihwal apa yang akan terjadi kepada Winarta.
moilady finished reading and wrote a review...
Salah satu buku fiksi sejarah yang menurutku lebih menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia Timur dibanding dengan peristiwa-peristiwa khusus yang mungkin terjadi. Meski begitu, masih ada beberapa poin cerita yang bisa jadi disebut sebagai peristiwa tertentu. Sayangnya poin cerita itu bukan sebuah inti konflik, kecuali kisah Madika Ido dan kompeni Belanda pada masanya. Buku ini lebih bertumpu pada kehidupan Ala, Haniyah dan juga Naf Tikore yang menjadi buah bibir di kampungnya. Pun beberapa kisah kehidupan para petani cengkeh di Pulau Kampasa pada masa itu. Selain bagaimana para bocah yang mengejek fisik Ala, buku ini juga menggambarkan keharmonisan para penduduk Desa Kon yang tergambar pada musim panen pada masa itu. Cerita yang sederhana, tapi sarat akan makna. Dari buku ini seolah diajarkan untuk tidak menilai seseorang hanya dari bentuk fisik, mungkin ia tidak sempurna, tapi bukan berarti dia pantas untuk diolok-olok. Buku ini juga mengajarkan untuk menghargai satu sama lain, tidak mudah dengan kabar yang belum tentu terbukti benar. Gotong-royong dan tentu saja saling membantu. Selain itu buku ini juga mengingatkan bahwa terkadang, luka yang diakibatkan oleh kejahatan verbal seseorang akan lebih melekat dan menjadi luka dalam yang tidak mudah dilupakan meski sudah dewasa. Buku ini bisa dibilang ringan, dengan halamannya yang juga kurang dari dua ratus halaman, cukup cocok dibaca untuk mengisi waktu luang dan bisa dibaca dalam sekali duduk.
moilady started reading...
Winarta
Basuki Gunawan
Post from the Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga forum
moilady started reading...
Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga
Erni Aladjai
moilady finished reading and wrote a review...
Buku yang terdiri dari sepuluh kumpulan cerita pendek dan satu novelet. Untuk kumpulan cerita pendeknya aku sangat suka, mereka seolah beri kesan penuh kehangatan dan juga seolah jadi pengingat bahwa kita sebaiknya jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain sebab apa yang mereka miliki belum tentu benar menjadi hal yang indah di kehidupan mereka. Sedangkan, mungkin, hal yang menurut kita tidak seberapa dan bisa buat kita bahagia, belum tentu bisa mereka miliki. Intinya, bersyukur atas apa yang sudah kita punya. Ada beberapa kumpulan cerita pendek yang aku suka dari buku ini, beberapa diantaranya; Juffrouw Lala, Cerita Ibuku, Di Halte La Rue des Écoles, Pot Kayu Beringin Putih, Namanya Inka dan Pianoku. Sayangnya untuk noveletnya lebih banyak buat aku geram. Novelet dengan judul Selamat Tinggal La Wantzenau ini menceritakan kisah Nanta dan Pierre. Sayangnya (lagi), kisah mereka bukan kisah yang manis, menurutku. Dari kisah mereka, aku mendapat kesan bahwa masih ada orang yang tidak pernah bersyukur atas pasangan masing-masing. Masih menganggap bahwa, mereka tidak cukup dan tidak bisa mendapat kebahagiaan dari pasangannya dan itu buat aku rasanya mau marah. Tapi, untungnya Nanta cukup sadar akan posisinya walaupun tetap saja aku masih super kesal. Inka deserve so much love from her family, even from the whole world. Selebihnya selama membaca buku ini aku seperti dipenuhi rasa senang sekaligus haru. Sangat direkomendasikan untuk dibaca di waktu santai.
moilady finished reading and left a rating...
View spoiler
Post from the Jeruk Kristal forum
moilady DNF'd a book
Distraksi Patah Hati
Dayat Piliang
moilady DNF'd a book
Autumn Once More
Ilana Tan
moilady joined a quest
Greek Myth Retellings 🏛️🏺🧿
🏆 // 295 joined
Not Joined
Modern retellings of iconic, ancient tales
moilady joined a quest
Iconic Series 📚👤💭
🏆 // 465 joined
Not Joined
A collection of the pilot books for popular series, for those of us who love to follow a character's journey for as long as an author will let us! Some of the below series have heavily debated starting points and book read orders--in those cases the pilot was selected based on what seems to be the most popular approach.
moilady joined a quest
Cozy Fantasy ✨☕️🤗
🏆 // 526 joined
Not Joined
Fictional books that feel like a warm hug, featuring magic and whimsy and perfectly happy endings. These are lower on stakes and higher on good vibes!