Silence

Silence

Rikako Akiyoshi

Enjoyment: Quality: Characters: Plot:

Kenapa aku tidak bisa keluar dari pulau ini? Miyuki dibesarkan di Yuki-no- Shima, sebuah pulau terpencil yang konon dilindungi oleh Simatama-san, dewa penjaga pulau. Miyuki yang bermimpi menjadi artis akhirnya keluar dari pulau itu dan tinggal di Tokyo, meskipun ditentang oleh kedua orangtuanya. Setelah lama tidak pulang, akhirnya tahun ini Miyuki akan pulang bersama dengan Toshiaki, kekasihnya. Meski awalnya Miyuki tidak menyadarinya, tapi sepertinya Simatama-san tahu ada yang tidak beres dengan Toshiaki. Apa pun yang terjadi, Shimatama-san pasti melindunginya, kan?


From the Forum

No posts yet

Kick off the convo with a theory, question, musing, or update

Recent Reviews

Your rating:

  • moilady
    Mar 15, 2025
    Enjoyment: Quality: Characters: Plot:

    Mhm ... sejujurnya saya sudah cukup lama mulai membaca buku ini. Namun, karena beberapa alasan, saya baru bisa menyelesaikan buku ini setelah beberapa minggu.

    Saya awalnya nggak tahu mau bilang apa perihal karya Akiyoshi Rikako yang satu ini. Buku ini sendiri seperti lebih menitik beratkan pada drama keluarga dan perselingkuhan dibanding misteri seperti buku-buku Akiyoshi Rikako yang lainnya. Tapi, meski begitu dari pertengahan hingga akhir cerita saya dibuat merinding dengan plot twist yang disajikan.

    Kesan pertama saya ketika membaca buku ini juga biasa saja, alurnya terbilang sedikit lambat namun masih bisa saya nikmati sebagai pengisi waktu luang mengingat buku ini benar-benar menceritakan kisah hidup Miyuki dari awal ketika ia masih tinggal di Yuki-no-Shima.

    Saya sempat dibuat jengkel dengan sikap Miyuki yang terbilang keras kepala. Tapi, saya lebih jengkel lagi terhadap sikap Toshiaki terhadap Miyuki yang tulus mencintainya, belum lagi sifatnya yang seolah lebih mementingkan dirinya sendiri dibanding orang lain. Sikap yang jelas bertolak belakang dengan sikap Miyuki yang begitu lugu.

    Namun, ada beberapa tokoh yang sedikit membuat saya penasaran, yaitu Tatsuya, Yayoi yang tak lain adalah adik Tatsuya, Rikuto dan Fuuka yang merupakan sepupu dan keponakan Miyuki, serta sebuah nama yang terukir pada setelan jas yang saat itu dipinjam oleh Miyuki untuk Toshiaki.

    Dan, benar saja. Mereka saling terhubung, seperti puzzle yang menanti untuk mengisi bagian-bagian kosong.

    Awalnya saya sempat bingung perihal hubungan antara judul bukuㅡSilenceㅡdengan isinya. Karena saya merasa tidak menemukan titik yang menjadi penghubung antara judul dengan isi buku seperti tulisan-tulisan Akiyoshi Rikako yang lain. Namun ketika saya sampai di bagian akhir dari buku ini, saya mengerti. Dan kengerian yang disajikan bukan hanya dari plot twist yang ada, melainkan dari sikap Miyuki dan salah satu temannya bernama Tomoko yang memilih diam meski pada akhirnya tahu apa yang dilakukan oleh orang-orang terdekat mereka dengan alibi, "... Shimatama-san yang melindungimu."

    Bahkan bagai roda yang berputar, Miyuki melakukan hal yang pernah dilakukan oleh Tomoko.

    Meski selama membaca buku ini saya tidak sejengkel ketika membaca Absolute Justice atau segemas ketika saya membaca Holy Mother dan benar-benar merasa biasa saja, saya tetap salut terhadap penulis karena memberikan saya gambaran baru terhadap kehidupan desa di Jepang. Bagaimana mereka mementingkan keluarga, bagaimana mereka harus bersikap di hadapan orang yang lebih tua dan dihormati, bahkan bagaimana mereka memegang teguh kepercayaan yang berada di sana. Sesuatu yang selalu saya senangi dari Akiyoshi Rikako adalah penjelasan yang rinci di setiap tulisannya. Mungkin bagi orang yang menyukai drama, buku ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk menghilangkan kebosanan.

    0
    comments 0
    Reply
  • View all reviews
    Community recs if you liked this book...